wisata sekitar riau

Senin, 04 September 2017

Wisata Alam Candi Muara Takus

Wisata Alam Candi Muara Takus - Riau adalah salah satu provinsi yang akrab dengan peninggalan sejarah. Tidak hanya rumah ibadah atau monumen klasik, Riau juga memiliki candi yang merupakan bukti evolusi historis agama diprovinsi Riau, dan diperkirakan sudah ada sejak era keemasan kerajaan Sriwijaya dan banyak dikunjungi wisatawan. Ya, ini disebut Candi Muara Takus.Objek wisata
Wisata Alam Candi Muara Takus
Wisata Alam Candi Muara Takus

Candi Muara Takus adalah salah satu dari beberapa candi Budha, dan candi ini menunjukkan adanya agama Budha di wilayah ini beberapa abad yang lalu. Meski arkeolog belum bisa menentukan dengan tepat kapan candi tersebut didirikan, namun disepakati bahwa candi tersebut didirikan pada masa kejayaan kerajaan Sriwijaya VII-XII abad Masehi.
Candi utama muara candi muara riauStupa merupakan ciri utama bangunan suci umat Budha. Arsitektur stupa di Candi Muara Takus sangat unik dengan ornamen roda dan kepala singa. Bentuk stupa ini memiliki kesamaan dengan stupa Buddha di Myanmar, Vietnam, Sri Lanka atau stupa kuno di India selama periode Asoka. Kompleks candi ini dikelilingi oleh dinding 74 x 74 meter. Padahal, kompleks candi di daerah terluar dikelilingi oleh dinding permukaan bumi 1,5 x 1,5 kilometer.
Bangunan candi terbuat dari tanah liat dan pagarnya terbuat dari batu putih. Selain Muara Takus, beberapa candi lainnya yang juga menonjol adalah Candi Tua, Candi Bungsu, Mahligai Stupa dan Palangka. Menurut beberapa sumber, batu yang digunakan untuk membangun candi ini terdiri dari bahan dasar seperti batu pasir, batu sungai dan batu bata. Batu bata berasal dari desa Pongkai, sebuah desa yang terletak di hilir kompleks candi. Selain itu, ada juga gundukan yang diperkirakan sebagai tempat membakar tulang manusia. Berdasarkan hasil penelitian arkeologi tahun 1994, Muara Takus terdiri dari pagar, Candi Tua, Candi Muda, Candi Mahligai, Candi Palangkaraya, Gedung I, Gedung II, Gedung III, Gedung IV, Gedung VII, dan tanggul kuno. Tidak seluruhnya di atas sana, di kompleks ini Anda juga bisa menemukan pecahan singa batu, fragmen patung gajah di puncak kuil Mahligai, mantra prasasti, VAJRA berukir, ukiran ukiran permukaan berpelindung emas dan gambar mantra vajra.
Asal candi Muara Takus
Nama candi ini sendiri berasal dari nama anak sungai yang bermuara di Batang Kampar Kanan. Candi mahligai muara candi muara RiauArti "Muara" adalah tempat dimana anak sungai berakhir mengalir di laut. Sementara "Takus" berasal dari bahasa Tionghoa "Ta" yang berarti besar, "Ku" berarti tua, dan "Se" berarti bait suci. Karena itu, Candi Muara Takus berarti bangunan candi kuno yang megah di muara sungai.
Dikatakan bahwa masyarakat setempat percaya bahwa kuil Muara Takus dibangun atas permintaan seorang putri yang berasal dari India. Sang putri dibawa oleh Datuk Tiga Ahli ke Muara Takus setelah berlayar ke India. Di antara orang-orang Putri dikenal sebagai Putri Reno Wulan atau Putri Ibu Dunia. Candi Muara Takus didirikan sebagai syarat kehendaknya untuk dibawa ke negara tersebut. Sang putri meminta sebuah kuil dibuat mirip dengan kuil tempat orang tuanya datang. Kemudian kuil Muara Takus itu memiliki kesamaan dengan kuil Asoka di India. Fenomena lain yang diamati oleh masyarakat sekitar adalah adanya seekor gajah putih yang mengarah ke sekelompok gajah pada malam hari selama bulan purnama. Gajah-gajah datang ke kuil dan berposisi sebagai hamba sujud menyembah tuan mereka. Kemudian sekelompok sekitar 30 gajah di sekitar kuil Muara Takus. Bila dikaitkan dengan mitologi Buddhis, gajah mewakili salah satu reinkarnasi Buddha, juga simbol dan kendaraan seorang raja. Fenomena ini menandakan adanya kehidupan peradaban Budha di Riau di masa lalu.Lokasi
Candi Muara Takus Berada di Desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau. Dari kota Pekanbaru, akan mencakup sekitar 135 km. Lokasinya cukup dekat dengan tepi sungai Kampar, yaitu sekitar 2,5 km dari pusat desa Muara Takus sampai ke kompleks candi.Mengakses
Lokasi candi ini bisa dikunjungi dengan perjalanan darat sekitar 3 jam dari Pekan Baru, Riau. Begitu juga di pinggir Sungai Kampar Kanan dapat dengan mudah dicapai dari Jalan Raya Raya Riau - Sumatra yang hanya berjarak sekitar 20 km.Fasilitas dan akomodasi
Jangan khawatir jika ingin berlibur di Muara Takus karena tidak ada candi diarea yang memiliki banyak restoran, warung camilan, warung souvenir dan beberapa losmen atau hotel.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Categories

Text Widget

Pages

Blog Archive

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.