Wisata Museum Sang Nila Utama |
Museum Sang Nila Utama dibangun pada awal 1990an. Koleksi koleksi 5000 terdiri dari 10 jenis geologi (objek berupa objek geologi), biologi (objek yang dipelajari oleh disiplin biologi termasuk hewan yang diawetkan, etnografika tangan sebuah etnisitas), arkeologi, sejarah, numismatika / heraldika ( koin dan segel), philologica (manuskrip tulisan tangan), Kramalogika (bahan tanah liat).
Museum ini terletak di jln. Jenderal Sudirman Pekanbaru. Tak jauh dari Museum ada juga bangunan khas dengan arsitektur Malaysia yang kental, Gedung Taman Budaya Riau, dimana bangunan ini dijadikan tempat untuk Interpretasi Budaya dan Budaya Riau Malaya dan kegiatan pendidikan lainnya.
Salah satu basis pembentukan Museum Daerah Riau adalah banyaknya benda budaya dan obyek yang menjadi sumber daya alam yang harus dilestarikan. Di sisi lain, Riau dulunya merupakan pusat kebudayaan dan pernah berada di puncak kemuliaan sebagai kerajaan besar di Indonesia.
Upaya penyelamatan dimulai pada tahun fiskal 1977/1978, secara bertahap mengumpulkan nilai benda museum setelah perjuangan panjang, maka pada tahun anggaran 1984/1985 mulai dibangun bangunan museum.
Museum Daerah Riau diresmikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Edi Sedyawati pada tanggal 9 Juli 1994. Saat itu juga nama Sang Nila Utama Museum diresmikan. Nama "Sang Nila Utama" berasal dari nama seorang raja Bintan yang memerintah sekitar abad ke-13 di pulau Bintan.Museum Koleksi Daerah Riau
Jumlah koleksi yang dimiliki oleh Museum Daerah Riau sampai 2010 adalah 3.886 koleksi. Koleksi ini terdiri dari berbagai spesies yang dapat dikelompokkan menjadi 10 jenis geologi / geologi (koleksi yang berkaitan dengan geologi dan geografi), biologi (koleksi yang berkaitan dengan biologi), etnografi (koleksi yang berkaitan dengan etnisitas), arkeologi yang berhubungan dengan arkeologi), sejarah (koleksi yang berhubungan dengan sejarah), numismatik dan lalangan (koleksi yang terkait dengan koin, perangko dan tanda-tanda kelayakan), filologi (koleksi yang berkaitan dengan manuskrip kuno), keramik (keramik dan keramik), seni (koleksi yang berkaitan dengan lukisan, kerajinan tangan dan patung ), teknologi / modern (koleksi yang berhubungan dengan teknologi dan teknik).
Kegiatan yang dilakukan di Museum secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan promosi museum dan kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat. Kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan internal museum adalah kegiatan untuk memperbaiki sarana dan prasarana museum, sedangkan kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat adalah interaksi dengan masyarakat umum, seperti pameran, ceramah, konseling dan kompetisi yang bertujuan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap museum.
Selain ruang pameran permanen yang menjadi pusat kunjungan masyarakat, Museum Daerah juga memiliki fasilitas lain untuk menunjang fungsi museum. Fasilitas ini meliputi taman yang dilengkapi dengan fasilitas permainan, auditorium yang bisa digunakan oleh masyarakat umum, perpustakaan dan lain-lain.Ruang pameran permanen Museum Regional Riau mencakup area seluas 1.123 meter persegi dengan bentuk arsitektur tradisional Riau. Ruang pameran terdiri dari dua lantai.
0 komentar:
Posting Komentar