 |
| Wisata Masjid Agung Annur |
Pelatih muda dan Masjid Taklim Masjid Agung An-Nur Pekanbaru, Tengku Arif Fadhillah mengatakan bahwa usia masjid megah tersebut direnovasi saat bangunan tersebut sudah berusia 36 tahun. Saat itu Riau berada di bawah pimpinan Gubernur Shaleh Djasit.
"Saat gubernur Riau Saleh Djasit diresmikan pada tahun 1998, administrator masjid meminta gubernur Riau saat itu untuk merenovasi gedung karna pada saat itu masjid berusia 36 tahun," kata Arif pada hari Senin, 6 Mei 2016.
Gagasan merenovasi bangunan masjid, menurut Arif atas gagasan beberapa pejabat provinsi Riau saat itu, tokoh agama, tokoh masyarakat, birokrat dan semua pemimpin tradisional Riau.
Menurutnya, saat itu para pendiri renovasi Masjid Agung sepakat untuk memperluas masjid An-Nur ke An-Nur.
"Diskusi seperti membangun orang tua di sana, bangunannya adalah wakaf tanah, jangan sampai hancur, jadi kesepakatan akhirnya diperpanjang atau disambung, lalu penempatan kegiatan keagamaan yang berada di sekitar bangunan utama dan teras, seperti kebanyakan sekolah lagi," katanya. kata.
Dari renovasi tersebut, permukaan bumi masjid tiga kali lipat dari sebelumnya 4 hektar menjadi 12,6 hektar. Karena itu, memberikan kebebasan untuk penyediaan lahan terbuka bagi masyarakat Pekanbaru, termasuk kawasan taman hijau dan parkir yang cukup luas.
Beberapa bangunan yang didirikan pada tahun 1990, seperti ruang belajar dan menara dihancurkan dan direvisi. Jadi, bukan pendirian seperti itu yang mapan, seperti pendidikan mulai dari kelompok bermain, taman kanak-kanak, sekolah dasar, rumah masjid Imam, Bilal dan bangunan serbaguna yang serbaguna.
Pada tahun 2006 pemerintahan Rusli Zainal selesai dikerjakan dan akhirnya diresmikan oleh Presiden pada tahun 2007, Susilo Bambang Yudoyono yang bertepatan dengan hari jadi Provinsi Riau ke -50.
0 komentar:
Posting Komentar